Trend Fashion Baju Tie Dye yang Kembali Naik Daun di Tengah Pandemi

Trend yang ada di dunia fashion memang seringkali datang dan pergi. Contohnya saja baju tie dye yang sudah populer sejak tahun 70-an yang kemudian kembali merajai industri fashion di tahun 2020.


Baju ini memiliki motif yang identik dengan warna-warna cerah khas musim panas, sehingga seringkali dikaitkan sebagai pakaian yang cocok dikenakan saat musim panas atau jika berkunjung ke tempat yang memiliki cuaca panas.


Namun dewasa ini, motif baju tie dye sudah beragam dan tidak hanya dibatasi dengan penggunaan warna-warna yang cerah. Warna pastel ataupun earthy tone seperti yang sedang digemari oleh banyak orang di tahun ini seringkali terlihat mewarnai kain yang bercorak tie dye


Bagi yang belum tahu, ini dia penjelasan mengenai apa itu tie dye 

Bagi kamu yang masih clueless dan bertanya-tanya mengenai tie dye, Ryusei bakal jelasin secara singkat di artikel berikut. Secara sederhana, tie dye adalah sebuah motif yang tercipta akibat dari sebuah teknik pewarnaan pada kain.


Sesuai dengan namanya, ‘tie’ berarti diikat, dan ‘dye’ berarti diwarnai. Nah, teknik pewarnaan kain ataupun pakaian ini memang perlu diikat dengan berbagai teknik kemudian diwarnai pada bagian tertentu. Teknik seperti ini dilakukan agar ketika ikatan dibuka, motif yang dihasilkan pada kain ataupun baju akan memiliki dekorasi tekstil yang artsy dan unik.


Trend fashion ini berasal dari Afrika yang kemudian dikenalkan dan menjadi populer di Amerika pada era 1960-an. Popularitasnya pada saat itu melejit karena diangkat oleh subkultur hippie yang menjadi simbol dari counterculture pada saat itu.


Meskipun akarnya dari belahan dunia barat, namun sebenarnya Indonesia juga memiliki teknik tie dye yang digunakan untuk menghasilkan dekorasi tekstil. Kalau bahasa lokalnya, teknik ini disebut dengan jumputan. 


Kenapa tie dye kembali booming di tahun 2020?

Tahun 2020 memang penuh dengan kejutan. Pandemi yang menyerang di seluruh penjuru dunia membuat masyarakat mau tidak mau harus menjaga jarak dari tempat yang ramai dan melakukan karantina mandiri di rumah.


Akibatnya, rasa bosan karena berdiam diri di rumah membuat banyak orang menjadi lebih kreatif dalam berkarya dan melakukan hal-hal positif meski hanya di rumah. Salah satu yang dilakukan oleh banyak orang adalah menciptakan kreasi dalam bentuk DIY atau do it yourself.


Tie dye sendiri menjadi satu diantara praktek DIY yang ternyata menjadi hal yang terapeutik bagi banyak orang. Bahkan tidak sedikit yang menjadikan modal untuk berbisnis di dunia fashion dengan menjual pakaian ataupun kain yang diwarnai dengan teknik tie dye


Pencarian kata “tie dye” di search engine sendiri meningkat menjadi 462% dari sebelumnya. Tentu ini merupakan angka yang sangat tinggi yang terjadi di tahun 2020.


Meskipun hal ini sudah populer sejak berdekade silam, namun semua orang pada akhirnya kembali mencari-cari kegiatan untuk dilakukan selama pandemi. Mewarnai mewarnai baju dengan teknik tie dye ini nyatanya mampu mengusir rasa bosan, bahkan bisa menjadi peluang bisnis fashion.


Motif tie dye di dunia fashion

Kalau kamu sering ngikutin perkembangan dunia fashion, pasti sudah tidak asing lagi dengan kehadiran motif tie dye di dunia fesyen. Bahkan, beberapa brand ternama seperti Fyodor Golan, Alberta Ferretti, Dior, serta Oscar de la Renta telah memproduksi berbagai fashion item yang menggunakan teknik pewarnaan ini.


Koleksi motif tie dye ini mengisi koleksi spring summer brand-brand ternama tadi. Tidak hanya t-shirt saja yang mereka sulap dalam bentuk tie dye, namun ada juga yang diaplikasikan pada hoodie, celana, sepatu, tas, topi, hingga aksesoris lain.

Tinggalkan komentar

Semua komentar dimoderasi sebelum dipublikasikan