Transformasi Fashion Sebelum Pandemi Vs Masa Pandemi


Pada umumnya, penyebab perubahan tren fashion disebabkan oleh pergeseran perilaku atau gaya hidup konsumen yang berubah. Hal ini misalnya seperti pada situasi masa pandemi saat ini, masyarakat cenderung memilih pakaian yang nyaman dan simpel, namun tetap memiliki nilai estetis dan menonjolkan sisi personality style.

Tren ini dapat dikenal sebagai konsep “The New Beginning” yaitu fashion yang menyesuaikan tren dan bahan sesuai dengan kebutuhan permintaan pasar.

Selain itu, perubahan tren fashion juga bisa dipelopori oleh seorang public figure, kemudian dinikmati oleh konsumen sehingga muncul tren fashion baru, bahkan bisa juga menjadi trendsetter.

Transformasi fashion pada masa pandemi yang telah disebutkan sebelumnya karena hal tersebut berpengaruh pada gaya hidup masyarakat ketika masa pandemi lebih sering di rumah sehingga lebih tertarik pada tren fashion yang nyaman dan simpel saja.

Jika sebelum masa pandemi masih belum ada tren fashion masker kain, pada masa pandemi muncul tren tersebut. Menurut Sari W. Pramono selaku Ketua Bidang Ketenagakerjaan, Vokasi dan Kesehatan HIPMI, permintaan konsumen pada masker kain naik hingga 77%.

Melihat tren ini, para pelaku industri fashion memperluas tren masker kain dengan menggabungkan tren pakaian kasual, sehingga saat ini banyak baju seperti piyama satu set dengan masker kain.

Menurut kamu, lebih bagus tren fashion sebelum masa pandemi atau tren fashion pada masa pandemi nih guys?

Transformasi aktivitas industri fashion

Aktivitas serba online di masa pandemi ini juga berdampak pada industri fashion. Berbagai aktivitas seperti penjualan dan fashion show dialihkan melalui online.

Pebisnis industri fashion juga lebih memilih memanfaatkan influencer dan public figure untuk memasarkan produknya melalui media sosial.

Dikutip dari Business of Fashion melalui Tirto.id, Industri fashion mengalami krisis di tahun 2019 dan menurun selama masa pandemi. Untuk mengatasi masalah krisis ini, para perusahaan fashion saling berkolaborasi dan mengurangi kompetisi.

Selama masa pandemi covid-19 juga, industri fashion pun memilih untuk tidak memproduksi pakaian edisi musim tertentu agar lebih everlast digunakan di berbagai musim.

Selain itu, pagelaran busana (fashion show) terpaksa dialihkan menjadi fashion show virtual. Pengalihan fashion show virtual dilakukan demi memutus penyebaran virus covid-19 dan agar industri fashion tetap bangkit di masa yang cukup sulit ini.

Demikian transformasi fashion yang terjadi sebelum dan ketika masa pandemi. Ternyata banyak perubahan yang signifikan ya, guys!

Perubahan inilah respon para pelaku bisnis pakaian agar tetap bertahan di kondisi ini.

Sama halnya dengan brand fashion lokal Ryusei yang kini mengusung konsep daily wear fashion yang simpel dan nyaman. Sangat cocok buat nemenin kamu yang sekarang sibuk belajar dan kerja dari rumah!

Meski di rumah aja, penampilan tetap harus stylish, kan! Cocok juga buat kamu yang masih harus beraktivitas di luar ruangan.

Koleksi item fashion Ryusei sangat lengkap, untuk pria, wanita, bahkan anak-anak. Tentunya, desain pakaian Ryusei original dan berkualitas tinggi.

Dengan pengalaman selama lebih dari 12 tahun, Ryusei mampu menciptakan fashion item yang nyaman dengan bahan berkualitas dan harga cukup terjangkau.

Kamu bisa cek di website https://ryusei.co.id/, Instagram @ryusei_indonesia dan @ryusei_store, dan berbagai marketplace kesayangan kamu ya guys.

Tinggalkan komentar

Semua komentar dimoderasi sebelum dipublikasikan