Mengintip Kebiasaan Lebaran di Indonesia yang Unik, Mana yang Kamu Tahu?

Perayaan Idul Fitri merupakan hari perayaan yang dinantikan oleh semua umat muslim di dunia, tak ketinggalan juga di Indonesia.
Hari Raya Idul Fitri di Indonesia sendiri memiliki sebutan nama yang khas yaitu Lebaran. Tak hanya sebutannya saja yang khas, Indonesia juga memiliki kebiasaan lebaran yang unik.
Yuk, kita langsung intip kebiasaan lebaran di Indonesia apa saja yang unik di bawah berikut ini:

Bedulang
Kebiasaan lebaran di Indonesia unik pertama ada di kepulauan Bangka Belitung. Masyarakat sekitar sana memiliki kebiasaan untuk merayakan momen kebersamaan saat Lebaran, yaitu Bedulang.
Kebiasaan yang biasanya dilakukan setelah bersilaturahmi dan bermaaf-maafan ini merupakan tradisi makan begara yang artinya makan bersama. Dikarenakan penyajiannya menggunakan tudung saji, kebiasaan ini sering disebut dengan nama bedulang.
Yang unik dari kebiasaan ini, saat menyantap makanan kamu nggak boleh pakai sendok dan diharuskan pakai tangan. Saat cuci tangan pun ada aturannya sendiri. Orang yang paling tua dululah yang boleh cuci tangan, baru kemudian dilanjutkan oleh yang muda-muda.

Festival Meriam Karbit
Festival Meriam Karbit merupakan kebiasan yang sudah dilakukan oleh warga Pontianak selama 200 tahun lamanya. Festival ini menggunakan meriam yang terbuat dari bambu besar dan diletakkan di pinggir Sungai Kapuas.
Menjelang malam takbiran, para warga akan berkumpul di sekitar pinggir sungai untuk menyalakan meriam-meriam besar sebagai tanda datangnya Hari Raya Idul Fitri.

Meugang
Kebiasaan lebaran di Indonesia unik selanjutnya yaitu Meugang. Biasanya kegiatan ini dilakukan setiap tahun menjelang Idul Fitri dan dilakukan oleh semua warga di sebuah kampung.
Dalam kebiasaan ini, orang-orang akan berkumpul di masjid untuk memasak daging dan menyantapnya bersama-sama. Selain itu, daging yang ada juga akan dibagikan kepada masyarakat lain yang membutuhkan sebagai bentuk amal dan perhatian.

Festival Tumbilotohe
Kamu yang berasal dari Gorontalo pasti sudah nggak asing lagi deh sama festival yang satu ini. Ya, Festival Tumbilotohe!
Mendadak suasana kota Gorontalo akan menjadi lebih meriah menjelang Idul Fitri. Festival Tumbilotohe lah yang akan mengubah suasana Gorontalo dengan cahaya dari lampu botol minyak.
Sejak 3 hari sebelum Idul Fitri hiasan lampu minyak akan dipasang oleh warga.Tujuannya adalah untuk menerangi jalan agar warga desa bisa dengan mudah melaluinya saat membagi-bagikan zakat.
Uniknya, kebiasaan menghias rumah dengan lampu minyak yang sudah dilakukan sejak abad ke-15 sampai sekarang ini akan dipasang sesuai dengan jumlah anggota keluarga dan dimeriahkan dengan tabuhan bedug serta meriam dari bambu.

Ngejot
Walaupun umat muslim di Bali jumlahnya nggak banyak, suasana Lebaran tetap bisa kamu rasakan di sini.
Menjelang Idul Fitri, masyarakat Muslim akan melakukan "ngejot" atau memberikan hidangan kepada masyarakat sekitarnya, nggak peduli apapun agama mereka.
Kebiasaan yang sudah dilakukan sejak masa kerajaan dan hampir dapat ditemukan di sebagian besar daerah di Bali ini ini bertujuan menciptakan hubungan yang harmonis antar umat beragama di sana. Pasalnya, Ngejot juga sering dilakukan oleh umat Hindu saat mereka merayakan hari besar agama Hindu.
Wah, unik-unik banget ya kebiasaan lebarannya! Apakah daerah asal kamu juga punya kebiasaan unik untuk merayakan Lebaran?
Eh.. kalau ngomongin tentang lebaran, ada satu item lagi yang memang nggak bisa terlepas dari kebiasaan lebaran di Indonesia.
Yup, bener banget! Pakaian baru. Lebaran tanpa ada pakaian baru, rasanya seperti ada yang kurang. Setuju nggak kalian?
Nah, kalau kamu mau berbelanja pakaian baru yang simple tapi tetap terlihat fashion dan kece, nggak ada salahnya memilih Ryusei. Di Ryusei, segala pakaian untuk pria, wanita dan anak-anak tersedia dengan mutu terjamin dan harga terjangkau.
Yuk cek katalognya di marketplace kesayangan kamu atau bisa melalui website di https://ryusei.co.id/.

Tinggalkan komentar

Semua komentar dimoderasi sebelum dipublikasikan