Kimono dan Yukata Jepang, Apa Sih Bedanya?


Serupa tapi tak sama, ternyata baju tradisional Jepang, kimono dan yukata, memiliki perbedaan yang perlu kamu ketahui sebelum berlibur ke Jepang. Ini supaya kamu nggak bakal salah kostum saat menggunakannya, karena ternyata penggunaan keduanya memiliki waktu dan tempat tersendiri. Mau tahu apa saja perbedaan kimono dan yukata Jepang? Intip selengkapnya di bawah ini, yuk!


Perbedaan yang pertama: Terletak pada bahan

Pembahasan mengenai kimono dan yukata Jepang dimulai dari perbedaan bahannya dulu ya, guys. Meskipun mereka terlihat hampir sama, namun sebenarnya kedua baju tradisional Negeri Sakura tersebut menggunakan dua bahan yang berbeda.


Kimono menggunakan kain sutera yang memberi kesan mewah dan elegan jika digunakan. Tidak hanya terasa pada kainnya saja, namun biasanya motif kain yang dipilih untuk kimono juga memiliki kesan estetika jika dipandang sehingga memberi kesan high class. Untuk ketebalan sendiri, kain yang digunakan untuk membuat kimono juga lebih tebal.


Sedangkan baju yukata Jepang hanya menggunakan bahan kain polyester atau katun biasa. Kain jenis ini cenderung tipis sehingga harganya tentu lebih murah daripada kimono. Desainnya pun terlihat lebih simple dan casual.


Komposisi lapisan baju yang berbeda

Seperti yang sudah dijelaskan di poin sebelumnya, kimono menggunakan kain sutera. Nah, kimono sendiri memiliki lapisan dari kain sutera di dalamnya yang bertekstur sehingga lebih hangat jika digunakan.


Di sisi lain, yukata tidak memiliki lapisan kain lain di dalamnya. Inilah yang membuat yukata tidak dianjurkan untuk digunakan di musim dingin. Bahan katun sendiri lebih mudah menyerap dingin sehingga tentu saja kamu bisa menggigil jika menggunakan yukata Jepang saat musim dingin.


Ternyata bagian lengannya juga punya perbedaan, lho!

Tahukah kamu walaupun kimono dan yukata Jepang mungkin terlihat sama, namun sebenarnya mereka memiliki model lengan yang berbeda?


Kimono sendiri punya beberapa jenis lengan yang berbeda, salah satu yang paling sering digunakan adalah model furisode. Model yang seperti ini memiliki ukuran lengan yang paling panjang diantara jenis yang lain.


Berbeda dengan yukata, pakaian ini hanya memiliki lengan yang panjangnya tidak melebihi 50 sentimeter. Beda, kan?


Penggunaannya pada musim dan acara tertentu

Seperti yang sudah kamu baca di poin sebelumnya, ketebalan kimono membuatnya dijadikan pakaian yang lebih cocok digunakan saat musim dingin. Kimono dapat digunakan untuk acara di dalam maupun luar ruangan.


Biasanya, kimono digunakan untuk acara yang lebih resmi dan formal, seperti pernikahan, kelulusan, doa pertama tahun baru, dan lain sebagainya.


Sedangkan yukata dengan bahannya yang tipis dan dapat menyerap udara dingin lebih cocok digunakan saat musim panas. Kalau kamu sering menonton animasi Jepang pasti sudah terbiasa melihat karakternya menggunakan yukata pada hari-hari musim panas, kan? 


Untuk occasion-nya sendiri, yukata Jepang lebih banyak digunakan untuk acara di outdoor, seperti festival bon-odori atau pertunjukan hanabi.


Pakai kaos kaki?

Saat menggunakan pakain tradisional seperti kimono dan yukata, biasanya masyarakat Jepang juga menggunakan sandal yang disebut sori atau geta. Fun fact, orang Jepang memang gemar menggunakan sandal, lho!


Kalau kamu perhatikan, saat mereka menggunakan kimono dan memakai alas kaki sori atau geta, mereka juga pasti akan menggunakan kaos kaki. Sedangkan di sisi lain, mereka tidak menggunakan kaos kaki saat menggunakan yukata meskipun beralas kaki sandal sekalipun.


Nah, itu dia perbedaan kimono dan yukata Jepang. Kalau kamu ingin tinggal di Jepang, kamu wajib banget tahu kapan kedua pakaian ini digunakan biar nggak salah kostum!


Kalau urusan pakaian yang digunakan sehari-hari, tentu saja kamu harus menjatuhkan pilihanmu ke Ryusei. Desainnya yang simple membuatmu nggak bakalan salah kostum kalau ke Jepang!

Tinggalkan komentar

Semua komentar dimoderasi sebelum dipublikasikan