5 Tren Fashion Wanita Jepang Berdasarkan Alirannya

Sejak 50 tahun yang lalu, Jepang telah banyak menghasilkan tren fashion yang berasal dari komunitas-komunitas tertentu. Sebagian besar dari komunitas tersebut berada di jalanan untuk “memamerkan” gaya yang menjadi identitas mereka. Contohnya Harajuku, Shibuya, dan Akihabara. Ketiganya merupakan tren fashion yang lahir dari “jalanan”.

Sesungguhnya, Harajuku, Shibuya, dan Akihabara adalah nama daerah di Jepang yang menjadi tempat berkumpulnya anak-anak muda. Disanalah komunitas-komunitas dengan pakaian atau ciri khas masing-masing sering berkumpul. Kemudian nama ketiga daerah tersebut diserap untuk menamai fashion yang digunakan. Masing-masing tren juga memiliki alirannya masing-masing.

Di Jepang, baik pria maupun wanita memiliki ketertarikan yang sama dalam dunia fashion. Aliran yang berkembang dari tren fashion utamanya juga tersegregasi sesuai minat masing-masing orang. Ada aliran yang khusus untuk perempuan saja atau pria saja. Tapi ada juga yang menggabungkan keduanya.

Nah, kali ini Ryusei mau membahas lebih banyak tentang tren fashion wanita Jepang yang berdasarkan alirannya, sebagai berikut :

1. Sweet Lolita
Sweet Lolita, turunan dari fashion lolita yang bersumber dari Harajuku style. secara umum lolita terinspirasi dari pakaian era Victoria, Inggris. Cirinya adalah gaun renda yang panjang dan mengembang. Selain itu, ada detail ruffle/kerut yang membuat gaun tampak elegan.

Namun, sweet lolita memiliki potongan yang lebih pendek, kira-kira seukuran lutut. Warna-warna yang digunakan pada gaun ini juga lebih ceria namun lembut seperti pink, putih, kuning, biru langit, orange, dan lainnya. Bergaya ala sweet lolita ini akan memberi kesan yang imut dan girly.

2. Mori Kei
Fashion Mori Kei muncul pada tahun 2006 sebagai turunan dari gaya Harajuku. Wanita yang bergaya mori kei ini dikenal dengan sebutan “gadis hutan”. Hal tersebut menggambarkan pakaian yang digunakan pada suasana hutan yang tenang dan dingin.

Fashion ini menggunakan pakaian yang longgar, ringan, dan memiliki warna-warna bumi seperti coklat, coklat camel, coklat kemerahan, beiges, hijau bumi,dan abu-abu. Selain itu, pakaian seperti sweater, cardigan, dan baju hangat rajutan adalah pakaian yang utama dalam fashion ini.

3. Kogal
Kogal adalah salah satu aliran fashion Shibuya. Kogal menggambarkan gaya ala anak sekolahan, khususnya gaya siswi SMA. Gaya kogal ini terkenal dengan penggunaan rok mini lipit-lipit, kemeja sekolah, dan jas atau blazer. Terkadang para wanita melengkapinya dengan dasi, kaos kaki panjang, syal, dan sepatu platform sebagai padu padan yang menarik.

4. Yamanba
Yamanba fashion berkembang sekitar tahun 1990-an. Tren fashion ini muncul untuk menolak konsep kecantikan tradisional Jepang seperti kulit putih, rambut hitam, dan riasan polos. Oleh sebab itu, fashion ini identik dengan tampilan kulit gelap, riasan mencolok, dan pakaian dengan warna yang sangat cerah.

Pada awal kemunculannya, Yamanba tampil dengan menggunakan pakaian bermotif hawai karena memiliki corak yang berwarna-warni. Namun, sekarang pakaian tersebut terganti dengan pakaian polos yang memiliki warna sangat cerah seperti warna-warna neon.

5. Cosplay
Cosplay sendiri adalah salah satu tren fashion yang berkembang di daerah Akihabara. Kesukaan orang Jepang menirukan karakter manga, anime, kartun dan film tertuang dalam tren yang satu ini. Tidak hanya pakaian saja yang ditiru, namun riasannya juga dibuat sangat mirip dengan karakter pilihan.

Itulah tren fashion wanita Jepang berdasarkan alirannya, menarik bukan ? Secara keseluruhan, tren fashion wanita Jepang dinilai sebagai gaya yang paling berani. Tidak semua orang bisa percaya diri untuk tampil unik, nyentrik, dan cukup nyeleneh di muka umum.

Tinggalkan komentar

Semua komentar dimoderasi sebelum dipublikasikan