10 Subculture Fashion Tokyo yang Paling Terkenal

Bisa dibilang kalau Tokyo adalah kota terbaik di dunia untuk street fashion photography. Setiap harinya pasti ada aja para fashionista yang memamerkan dandanannya yang unik dan nyentrik di jalanan sekitar Tokyo. Bagi para style photographer, ini adalah peluang untuk memperbanyak portofolio. Penasaran seperti apa subculture fashion Tokyo yang biasanya sering jadi pemandangan di sekitar jalanan Tokyo? Intip di bawah ini, yuk!


  • Street style fashion
  • Street style adalah fashion yang merangkap seluruh individualistic fashion jalanan yang biasanya sering terlihat di jalanan di Tokyo, New York, Paris, Hongkong, ataupun kota-kota metropolitan lainnya. 


  • Cosplayer
  • Subculture fashion Tokyo yang juga populer adalah cosplayer. Mereka yang sedang cosplay menggunakan pakaian yang terinspirasi oleh pop culture seperti karakter pada manga, anime, atau video game. Pakaian cosplay seperti ini biasanya digunakan pada saat event.


  • Hostess atau Hosuto
  • Gaya Hostess dan Hosuto adalah gaya yang mencolok dengan tatanan rambut yang megar, brand-brand dengan status yang tinggi, maupun label yang besar dan bersinar. 


  • Mori kei
  • Kalau subculture fashion Tokyo yang satu ini cenderung lucu dan imut karena konsepnya seperti peri yang seakan-akan mereka baru saja keluar dari hutan yang mistis.


  • Lolita fashion yang beragam
  • Gaya lolita terinspirasi dari pakaian wanita pada era Victoria, dimana mereka menggunakan gaun yang lebar dan mekar dengan tatanan rambut yang curly. Sebenarnya, gaya lolita di subculture fashion Tokyo punya banyak cabang. Tapi kali ini Ryusei bakal sebutin tiga yang sering muncul di jalanan-jalanan Tokyo.


    Yang pertama adalah gothic lolita, dimana penampilannya menonjolkan konsep yang gelap namun tetap elegan. Ada juga yang dinamakan sweet lolita, yaitu mereka yang berpakaian dengan warna pastel yang feminin. Last but not least, ada wa lolita yang berpakaian dengan konsep yang feminim ala lolita namun menggunakan pakaian tradisional Jepang.


  • Rockabilly
  • Di Tokyo ada sebuah perkumpulan dimana orang-orang yang tergabung di dalamnya sama-sama menyukai dandanan para geng motor di tahun 50-an. Mulai dari outfit, tatanan rambut, sepatu, sampai motornya pun bener-bener jadul banget, lho!


  • Decora
  • Kamu mungkin sudah sering dengar tentang subculture fashion Tokyo yang satu ini. Yap, decora adalah gaya dimana yang menggunakannya bebas mengekspresikan tampilannya melalui warna-warna yang terang dan cerah serta aksesoris yang imut. 


  • Gyaru
  • Gyaru adalah sebuah trend fashion di Tokyo yang mengganti style fashion-nya setiap beberapa bulan sekali. Salah satu gaya yang konsisten di konsep ini adalah mereka dengan gaya Japanese beach style: Kulit kecoklatan dan messy beach hair. Para penganut gaya ini biasanya sering nongkrong di daerah Shibuya.


  • Kogals
  • Nah kalau kogals sebenarnya hampir mirip sama gyaru. Tatanan rambut dan warna kulitnya pun sama. Hanya saja, kogals sering disebut sebagai “gyaru yang belum lulus sekolah” karena mereka menggunakan seragam sekolah saat sedang “beraksi di jalanan”.


  • Visual kei
  • Last but not least, visual kei adalah gaya yang tercipta dari musik Jepang yang identik dengan gaya rambut dan makeup yang gila, androgyny, serta pakaian yang flamboyan. Mayoritas yang menganut gaya ini adalah para lelaki yang terinspirasi dari aliran musik punk, rock, glam, dan metal.


    Itu dia 10 subculture fashion yang biasanya sering banget terlihat di kawasan Tokyo. Kalau berkunjung ke Negeri Sakura, gaya yang mana nih yang pengen kamu ikuti?

    Tinggalkan komentar

    Semua komentar dimoderasi sebelum dipublikasikan